Ambon. Suara Reformasi.Com - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Rakyat (DPRD) Provinsi Maluku Jumat (22/4) telah memanggil pihak PLN untuk menjelaskan persoalan gangguan jaringan listrik mengakibatkan lampu sering padam terutama di Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru dan Kota Ambon akhir akhir ini
Pernyataan ini disampaikan Manager UP3 Ambon, Yusrizal kepada wartawan di balai rakyat karang panjang usai pertemuan dengan Komisi II DPRD Provinsi Maluku menandaskan, kami selaku manejemen UP3 Ambon yang membawahi daerah ULP pulau Buru khususnya di Kecamatan Batabual memohon maaf atas ketidaknyamanan pelanggan rasakan, sebelumnya kita bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Buru dan Bupati Buru, Ramli Umasugi telah meresmikan tanggal 28 Maret 2022 dan atas bantuan masyarakat daerah itu kita telah pangkas pohon bersama Camat, kemudian kita telah operasikan listrik di Kecamatan Batabual 24 jam sebanyak 120 Km.
"Kami sangat senang sudah ada listrik di daerah itu sudah nyala dan sudah berguna buat masyarakat tapi sayangnya pada saat setelah penyerahan operasi 24 jam itu ada serangan kelelawar di daerah tertentu di daerah jaringan pada daerah hutan, ada kelelawar yang menempel di jaringan listrik, tiang maupun kabel maka akan menjadi gangguan walaupun diujung jaringan ada satu kesatuan dimana dimanapun titik kelelawar menempel akan menyebabkan padam di mesin induk, ini adalah permasalah terjadi, dan bagaimana kami menormalkan kita tau akses jalan di kecamatan Batabual sangat sulit belum ada jalan aspal dan menyalakan kembali makan waktu yang cukup lama," jelas Yusrizal.
Lebih lanjut jelas Yusrizal, hasil pertemuan bersama dewan kita akan tambahkan alat yang namanya tekep adalah isolator digunakan untuk melindungi terhadap serangan kelelawar dan melokalisir proteksi sehingga kalau ada padam bisa sebagaian tidak menyeluruh ini kita lakukan secara bertahap dan bole menjadi manfaat.
Ketika ditanya soal kondisi kota Ambon sering lampu padam kata Yusrizal, kita mohon maaf sebelumnya kita suda di panggil DPRD Kota Ambon, persoalan terjadi akibat peralihan Kapal Merin besil Turki menjadi kapal milik sendiri punya Indonesia, tanggal 14 kemarin sudah beroperasi dan kapal pembangkit ini sudah beroperasi akan mendukung kemampuan listrik PLN yang ada di Ambon dan kita punya 60 Mg secara bertahap berproses dia akan masuk menjadi 60 Vb. saat ini sudah bisa membantu bergabung dengan unit yang ada.(SR01)
Sumber : http://suarareformasi.com/komisi-ii-dprd-provinsi-maluku-panggil-pln-menjelaskan-soal-masalah-lampu-padam-detail-442302