SuaraReformasi.Com.Saumlaki.- Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) adalah program beasiswa yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Program ini telah mewujudkan mimpi anak-anak Indonesia untuk bisa berkuliah di luar negeri, salah satunya Lucas Batlayeri, anak dari timur Indonesia, di daerah dengan predikat Miskin Ekstrim yakni Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KK), Provinsi Maluku.
Lucas yang merupakan jebolan dari Fakultas Hukum, Jurusan Hukum Internasional, Universitas Presiden ini telah berhasil menamatkan pendidikannya dengan IPK Cumlaude 4.0 ini, merupakan sekian dari banyak anak-anak muda Indoensia yang berhasil mendapatkan beasiswa dan mengikuti perkuliahan selama satu semester di Korea University, Seoul, Korea Selatan (Korsel).
Dengan target studi diselesaikan dalam jangka waktu 2,5 tahun dan akhirnya menyelesaikan studi tersebut, kini Lucas telah ditetapkan sebagai Manager Regional IISMA untuk wilayah yang meliputi daerah Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, serta Papua, Papua Barat.
Anak dari timur kawasan 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan) ini membuktikan bahwa perjuangan dan kebaktian kepada orang tua menjadi sayap langit yang mampu mengubah kehidupannya. Pasca lulus, Lucas langsung ditawari berkarier sebagai host pada salah satu televisi terkemuka di Indoensia. Tak hanya itu, dirinya didaulat oleh IISMA sebagai Manager Regional.
Kiprah dan kegiatan professional Lucas Batlayeri termasuk mengkilat di usia cukup muda ini. Dia tak mampu menyembunyikan kebanggaannya sebagai bagian dalam program penerima beasiswa (awardee) Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Dan juga merupakan salah satu dari Kampus Merdeka yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Saya bangga menjadi bagian dari IISMA. Melalui program itulah yang jadi pintu kehidupan saya sekarang.” kata Lucas sambil terus mewanti-wanti kepada anak-anak muda generasi penerus bangsa agar terus kreatif dan siap berkompetisi dalam profesi.
Prestasi yang pernah diraihnya yakni juara I olimpiade kimia tahun 2019 dan mewakili Maluku ke ajang Nasional. Juara I lomba debat bahasa Inggris secara berturut-turur dari tahun 2018 dan 2019 dan mewakili Maluku ke ajang Nasional. Wakili Maluku ke Darwin dalam program student education sebagai student the month.
Kepada kaulah muda, khususnya anak-anak dikawasan perbatasan di Indonesia agar merubah pola pikir yang selalu menganggap anak perbatasan itu lemah, anak perbatasan itu punya keterbatasan. Sebenarnya tidak, sebab kita anak perbatasan memiliki sesuatu yang belum dilihat oleh banyak orang dan kelak kita akan tunjukan bahwa kita punya sesuatu yang lebih.
"Tak peduli siapa dirimu, dari mana asal mu. Kalau kau berfikir untuk melakukan sesuatu yang baik, lakukan itu dengan sunguh-sungguh, karena kesempatan yang sama tidak akan pernah terulang kembali dan kau harus benar-benar bisa manfaatkan kesempatan itu," tandasnya mengakhiri.(YantiSer)
Sumber : http://suarareformasi.com/kisah-anak-daerah-miskin-ekstrim-wujudkan-kuliah-di-korsel-lewat-iisma-dan-kini-berkarier-sebagai-host-detail-449646