SUARAREFORMASI.COM.JAKARTA . proses penyerahan Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai GOLKAR kepada Abdullah Vanath selaku bakal calon wakil gubernur Maluku, maka hampir dipastikan Dewan Pimpinan Pusat DPP Partai GOLKAR akan memberikan rekomendasi kepada pasangan Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Maluku.
DPP Partai GOLKAR bakal memberikan dukungan kepada Abdullah Vanath berdasarkan pertimbangan untuk menghindari faksi di internal partai berlambang pohon beringin itu.
Berdasarkan sumber yang dipercaya bahwa Dewan Pimpinan Pusat DPP Partai GOLKAR bakal memberikan dukungan penuh kepada pasangan bakal calon Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath (AV) sebagai bakal calon wakil gubernur Maluku.
"Saya pastikan dengan diserahkannya KTA Golkar kepada AV maka sudah pasti Golkar memberikan dukungan dan kepercayaan kepada HL dan AV, "ungkap sumber anonim yang dapat dipercaya ini.
Kepercayaan DPP Partai GOLKAR kepada pasangan ini, guna memaksimalkan pertimbangan yang matang dalam rangka memenangkan suksesi pilkada Maluku. Karena pertimbangannya adalah Hendrik Lewerissa sebagai putra terbaik Maluku yang dapat membawa perubahan besar bagi harapan masyarakat Maluku lima tahun kedepan. Apalagi Hendrik sapaan akrab HL telah berpengalaman menjadi ketua tim pemenangan bagi calon presiden dan calon wakil presiden terpilih di provinsi Maluku. Selain sukses mendapat kepercayaan masyarakat terpilih kembali menjadi anggota DPR RI pada pileg 14 Februari 2024 laluÂ
Kemenangan diatas 60 persen itu tentu membawa nilai lebih dan mendapat kepercayaan penuh dari calon presiden terpilih Prabowo Subianto yang juga sebagai Ketua Umum merangkap penasihat partai Gerindra mendorong Hendrik Lewerissa untuk berpartisipasi langsung pada pilkada serentak nanti.
Untuk sementara ini, dukungan kepada bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Maluku, Hendrik - Vanath telah melebihi angka dua puluh (20) persen, yakni dua belas (12) kursi. Yakni Gerindra 5 kursi, Perindo 3 kursi, termasuk partai Golkar 4 kursi, yang konon katanya akan diberikan kepada pasangan ini.
Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyampaikan ada indikasi perubahan peta politik Pilkada usai mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Terutama pada pemilihan kepala daerah (Pilkada).
"Ada indikasi seperti itu (perubahan peta politik Pilkada). Tetapi kalau di tingkat kabupaten kota itu relatif konfigurasinya menunjukkan representasi dari peta politik yang ada di daerah, tetapi kalau terkait dengan Pilgub, memang ada berbagai skenario-skenario karena ada kepentingan kekuasaan itu," kata Hasto, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (11/8/2024).
Hasto menjelaskan, terutama pada daerah-daerah yang padat penduduk. Hal itu menurutnya terkait dengan Pilkada serentak yang akan digelar tahun ini.
"Ya, terutama daerah-daerah yang padat penduduk, karena ada yang berpikiran bahwa ini pilkada serentak dan tidak terjadi lagi 5 tahun ke depan, sehingga ini menjadi fundamental kekuasaan bagi kepentingan 2029. Sementara bagi PDI Perjuangan fundamen kekuasaan itu adalah ke bawah, memperkuat rakyat, mengatasi kemiskinan ekstrem, membangun kedaulatan pangan untuk kesejahteraan petani," jelasnya.
"Itu fundamental politik, bukan dengan melakukan suatu pengaturan-pengaturan kekuasaan, apalagi dengan menggunakan hukum sebagai alat kekuasaan untuk menyiapkan 2029, itu elitis dan itu meninggalkan seluruh logika demokrasi dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat," lanjutnya.
(Tim)
Sumber : http://suarareformasi.com/kemana-partai-golkar-berikan-rekomendasi-detail-454334