SUARAREFORMASI.COM.MALRA-Penjabat Sekda Malra, Ir. Nicodemus Ubro, M.Si saat memasang atap gedung Gereja Protestan Karunia Langgur. (foto: diskominfo malra).
Langgur, MalukuPost.com – Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tenggara (Malra) Jasmono mengatakan, gedung Gereja Karunia telah menjadi lambang persatuan dan kesatuan warga.
Hal itu disampaikan Jasmono dalam sambutannya yang dibacakan Pj Sekretaris Daerah setempat Nicodemus Ubro, disela-sela kegiatan Penutupan Atap Gereja Protestan Karunia di Langgur, Rabu (17/7/2024).
Pj Bupati menjelaskan, dalam budaya masyarakat, proses tutup rumah memiliki makna filosofis yang mendalam.
Tutup rumah adalah momen yang sangat penting, karena dimaknai sebagai suatu proses menyatukan, memberi perlindungan dan menjadi pengikat dari seluruh usaha untuk membangun rumah.
“Demikian halnya dengan gedung Gereja Karunia ini. Sejak dibangun sampai tutup atap, telah menjadi gambaran persatuan. Warga jemaat berjuang bersama-sama untuk mewujudkan suatu tujuan yang mulia, membangun dan menyelesaikan rumah ibadah,” ungkap Ubro meniru Jasmono dalam sambutan.
Proses selama pembangunan gedung gereja ini, sudah menumbuhkan nilai-nilai luhur sebagai jemaat, yaitu kehidupan yang mencerminkan gereja dalam persekutuan umat.
Menurut Jasmono, dengan partisipasi dan dukungan yang diberikan seluruh warga, maka pekerjaan yang besar, berat dan sesulit apapun pasti akan diselesaikan.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah menjaga dan memastikan persatuan dan kesatuan warga tetap terjaga.
“Semua pihak harus terbuka. Berani membuka diri dan melepas semua kepentingan. Bekerjalah dengan sepenuh hati agar pekerjaan ini dapat lancar tanpa ada gangguan dan kendala,” tandas Jasmono.
Jasmono menegaskan, sesuai fungsinya, pemerintah daerah akan terus berupaya memberikan dukungan, karena rumah ibadah adalah sarana yang strategis untuk menumbuhkan modal sosial masyarakat.
“Tentunya ada dukungan pula dari DPRD Malra, karena penyediaan rumah ibadah menjadi tanggungjawab semua pemangku kepentingan di daerah ini,” pungkas Jasmono.".(SER)
Sumber : http://suarareformasi.com/gedung-gereja-karunia-jadi-lambang-persatuan-dan-kesatuan-warga-jemaat-detail-453929