SUARAREFORMASI.COM.SAUMLAKI- Untuk pertama kalinya Musyawarah Pastoral Pastores (Muspas Pas) Keuskupan Amboina digelar di luar ibu kota Provinsi Maluku, Kota Ambon yakni di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang didaulat sebagai tuan rumah.
Acara yang berlangsung di Lapangan Mandriak pada, Senin (15/07/2024) menghadirkan sebanyak 136 orang yang terdiri dari para Pastores yang bertugas di Keuskupan Amboina yakni Maluku dan Maluku Utara, serta peserta lainnya baik dari wilayah kerja Keuskupan Amboina ataupun di luar wilayah kerja Keuskupan Amboina.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Dirjen Binmas Katolik ini mengangkat Tema "Berjalan Bersama Membangun Gereja Katolik yang Mandiri di Tahun 2043, berpusat di Kota Saumlaki, mulai dari tanggal 15 - 27 Juli mendatang.
Dalam sambutannya, Dirjen Binmas Katolik Kementrian Agama (Kemenag) RI Suparman menyampaikan penentuan Saumlaki sebagai tempat kegiatan yang dilakukan setelah 20 tahun ini tentu miliki alasan tersendiri. Menurutnya, pemilihan tempat ini sebagai bagian dari motto Uskup Amboina Mgr.Seno Ngutra, Pr., yakni dari pinggiran ke tengah. Untuk itu, sangat tepat untuk berefleksi di daerah yang terkenal akan budaya Duan Lolat dan Kain Tenun Ikatnya.
"Ini adalah peristiwa iman. Keuskupan Amboina miliki wilayah yang begitu luas dan pulau-pulaunya sangat banyak. Ada 1.340 pulau dan ini tidak mudah bagi seorang Uskup untuk lakukan kunjungan pastoral," tandas Suparman.
Tanimbar juga memiliki sejarah tentang lahirnya ivent keagamaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani). Diakui Dirjen, bahwa ide Pesparani pertama kali muncul dari Tanimbar. Dan Provinsi Maluku juga sebagai laboratorium kerukunan beragama di Indonesia.
"Keuskupan Amboina miliki tantangannya sendiri, dibutuhkan orang yang militan dan memiliki jiwa kepemimpinan sesuai dengan kehendak Ilahi. Dimana menjadi 100 persen Katolik dan 100 persen Indonesia. Selamat melaksanakan Muspas Pas bagi semua para Imam di Keuskupan Amboina," tutup Suparman.
Seiring dengan itu, Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) Piterson Rangkoratat, SH., yang memberikan sambutan mewakili Penjabat Gubernur Maluku, mengatakan kalau momentum Muspas Pas merupakan momen penting bagi Gereja Katolik di wilayah Keuskupan Amboina untuk memutuskan langkah-langkah strategis gereja kedepan.
"Saya yakin tiap tujuan baik akan menjadi bagian penting. Terima kasih karena sudah percayakan KKT sebagai tuan rumah Muspas Pas untuk pertama kali. Hal ini sebanding dengan jumlah umat Katolik terbesar di Maluku maupun Maluku Utara berada di Tanimbar," tandas Rangkoratat dalam pembukaan Muspas Pas Keuskupan Amboina di Lapangan Mandriak Sifnana, Senin (15/7/2024).
Ada beberapa poin yang ditegaskan Pj.Bupati ini, diantaranya tentang berita hoaks yang harus diantisipasi. Dokumen gereja Katolik inter mirifica memberikan pedoman dan arahan bagaimana memanfaatkan teknologi infomasi dan komuniksi untuk menyampaikan kabar baik. Kemudian geraja juga menjadi bagian dari masyarakat, artinya gereja terpanggil menjadi garam dan terang dunia. Dengan demikian, sebagai bagian penting di masyarakat, melalui forum Muspas Pas ini bisa menggumuli masalah-masalah sosial, kemiskinan, pendidikan untuk menuju Indonesia emas.
PESAN USKUP AMBOINA
Dalam pesan singkat Uskup Diosis Amboina Mgr.Seno Ngutra, PR, menyampaikan rasa terima kasih yang besar bagi seluruh lapisan masyarakat KKT, lantaran telah menciptakan suasana yang aman dan damai bagi para pastores. Dirinya berharap semoga dengan kehadiran para imam, gembala yang tinggal di kota dan desa sekitar, bisa mendatangkan berkat bagi umat maupun pemerintah daerah.
"Apapun agamamu, apapun statusmu, terima kasih karena sudah berikan rasa aman dan damai untuk kami. Terima kasih istimewa kepada umat Katolik di Tanimbar yang dengan cara istimewa juga berikan cinta dan perhatian bagi peserta Muspaspas Pas dan bagi para pastor yang tinggal di rumah umat," tandas Uskup mengakhiri. (SER)
Sumber : http://suarareformasi.com/dirjen-binmas-katholik-buka-muspaspas-di-tanimbar-detail-453804