SuaraReformasi.Com.Saumlaki.Calon Doktor pada jurusan Komuniksi Politik dan Diplomasi di Kampus Pasca Sarjana Universitas Sahid Jakarta, Dharma Oratmangun, mengungkapkan kalau orang Tanimbar harus memahami konsepsi dan antisipasi posisi Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) di zona silang strategis dan orientasi masa depannya.
Menurut dia, menengok kebelakang ketika kabupaten ini berdiri pada awalnya menjadi Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), dimana Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) masih bergabung. Bupati defenitif Pertama yang dipimpin oleh SJ. Oratmangun dan Wakil Bupati Lucas Uwuratuw, telah meletakan dasar kabupaten ini yakni "Membangun dari laut ke darat, dengan memuliakan laut dan berdiri tegak di daratannya" sebagai hakekat landas filosofis dilihat dari aspek geografis maupun substansi marine kulturalnya.
Berbicara Tanimbar, kata Bung Dharma, posisi kabupaten ini sebagai garda terdepan dari NKRI juga menentukan kemakmuran rakyat dan negeri ini. Mengapa? Karena posisi Tanimbar berada pada posisi silang strategis dengan Negara Australia yang memungkinkan daerah ini untuk memiliki pengaruh besar dalam hubungan negara dengan negara, serta bargain stabilusator antar kawasan.
"Wilayah kita masuk dalam ALKI III atau Alur Laut Kepulauan Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa Tanimbar sangatlah strategis dan memiliki nilai tinggi dalam segi ekonomi karena berada pada jalur perdagangan internasional, serta juga pusat alur ikan tuna dunia" katanya.
Posisi strategis ini, lanjut Bung Dharma akan menjadi keunggulan komparatif bagi daerah dan Indonesia, karena akan disinggahi banyak kapal-kapal perdagangan kedepannya. Namun, kenyataannya, harus diakui untuk menuju ke arah tersebut butuh kerja keras dan kepedulian untuk membangun daerah sesuai dasar yang diletakan pada pendahulu pemimpin negeri ini.
"Raksasa yang sedang tidur itu adalah Blok Masela. Sekarang mata dunia telah tertuju ke Tanimbar. Dimana potensi Blok Masela, untuk cadangan terbukti 10,73 TCF, produksi gas 1.200 MMSCD, produksi gas 24.460 Barel per hari, dengan kapasitas kilang yang dibutuhkan 7,5 MTPA (data terdahulu). Diprediksi penerimaan negara ketika blok Masela ini berproduksi $ 43,8 milyar," beber Dharma.
Alhasil, seorang pemimpin yang dibutuhkan Tanimbar kedepannya untuk menjawab tantangan ini harus memiliki pemikiran atau wawasan yang visioner untuk membangun Tanimbar di tengah tantangan global, apalagi terkait dengan issue stabilitas politik nasional, juga orientasi geo politik dan geo strategis kawasan regional pasifik selatan.
"Saya beruntung, kemarin bisa mendengar langsung pola tindak nyata untuk mengantisipasi Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan serta agenda proxy dan pola asimetrik yang sedang dimainkan oleh pihak-pihak yang ingin memindahkan konflik dunia ke kawasan Regional Asia Tenggara langsung dari sosok Jenderal Hendropriyono, saat bincang santai dengan beliau di sebuah kesempatan penting dan sayapun mencontoh banyak hal baik langsung dari beliau, bahkan sempat mengkajinya dahulu ketika mengikuti Pendidikan Regional di Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)" kenang Dharma.
Disinggung jika dirinya nanti diberikan kesempatan dan dipercaya memimpin KKT pada Pilkada 2024 nanti apa yang akan dilakukan, Bung Dharma katakan yang paling pertama akan dilakukannya yakni melakukan program pemekaran wilayah. Dimana pada tahap pertama (jangka pendek) dilakukan penyiapan pemekaran Kabupaten Tanimbar Utara, dimulai dari desa, dusun serta kelurahan.
Kemudian pada 5 tahun tersebut dalam orientasi jangka menengah dilanjutkan dengan pembentukan Kota Saumlaki sebagai Daerah Otonomi Baru dengan cara membentuk kecamatan - kecamatan baru. Dan pada 5 tahun selanjutnya (jangka panjang) tentu dapat dilanjutkan untuk Pemekaran Provinsi Maluku Tenggara Raya ataupun Provinsi Maluku Tenggara Barat.(AvoSer)
Sumber : http://suarareformasi.com/dharma-oratmangun-ungkap-posisi-kkt-di-zona-silang-strategis-detail-450142