Surabaya.Suara Reformasi.Com.Seorang pria berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) asal Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, bernama Joseph Jamiri terperangkap selama tujuh hari di dalam sebuah kontainer yang diarungi dari Pelabuhan Yos Sudarso Dobo menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
Joseph tak sengaja dibawa hingga terjebak di dalam kontainer di atas kapal kargo KM Detorit Mas.
Terbawa tanpa sepengetahuan ABK
Kepala Polisi Sub Sektor Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso Dobo Ipda LM Yus Diman mengatakan, kapal peti kemas yang ditumpangi Joseph itu sebelumya sandar di Pelabuhan Dobo pada 18 Februari 2023.
Setelah selesai membongkar muatan di pelabuhan, kapal itu selanjutnya berangkat menuju Pelabuhan Surabaya pada 20 Februari 2023 malam.
“Kapal itu namanya KM Detroit Mas kapal tiba di sini tanggal 18 Februari 2023 lalu kemudian bongkar muat dan pada tanggal 20 Februari malam bertolak dari pelabuhan Yos Sudarso Dobo menuju Surabaya,” kata Diman kepada Kompas.com, Kamis (2/3/2023). .
Ia menjelaskan, Joseph masuk terjebak hingga di dalam kontainer tanpa sepengetahuan para Anak Buah Kapal (ABK).Adapun perjalanan dari Pelabuhan Dobo menuju Surabaya memakan waktu enam hari
Keberadaannya Joseph di dalam kontainer baru diketahui, sehari setelah kapal itu sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Minggu (26/2/2023).
“Kapal tiba di Surabaya tanggal 26 Februari kemudian dilakukan aktivitas bongkar muat tanggal 27 Februari dan saat ditemukan ODGJ itu di dalam kontainer,” ujarnya.
Menurut Diman, polisi baru mengetahui kabar bahwa Joseph ikut berlayar bersama kapal tersebut setelah mendapat informasi dari petugas di Surabaya pada 28 Februari 2023.
“Dia cukup lama di dalam peti, tapi kami bersyukur dia tidak kenapa-kenapa, kami bersyukur dia masih hidup,” katanya.Hidup sebatang karaDiman mengaku Yusuf sangat dikenal di kawasan Pelabuhan Yos Sudarso Dobo.
Sebab, pria OGDJ itu kerap bermain di kawasan tersebut. Joseph juga sering terlihat tidur-tiduran di dalam kontainer yang ada di area pelabuhan tersebut.
Warga dan pedagang di kawasan itu kerap memberikan makanan kepadanya.
“Perlu saya jelaskan juga bahwa Joseph ini setiap saat ada di wilayah pelabuhan, dia sering bermain di kontainer tapi kita keluarkan dia,” katanya.
Setelah mendapat laporan soal kejadian itu, Diman mengaku, diasuh bersama perusahaan penyedia kontainer langsung mencari keluarganya yang ada di Dobo untuk mengungkap kejadian itu.
Namun ternyata tidak ada lagi satu pun keluarga Yusuf yang ada di wilayah itu.
“Jadi setelah kami dapat informasi itu saya bersama kepala Cabang Temas Dobo langsung cari keluarganya tapi dia ini tidak punya saudara lagi, ada kakaknya, tapi sudah meninggal jadi dia ini sudah yatim piatu, sesekali kita juga kasih makan dia,” katanya.
Menurut dia, pihak perusahaan pengelola kontainer tidak lepas tangan atas kejadian itu.Mereka berkoordinasi untuk menangani Joseph
“Penanganan juga dilakukan dari pihak perusahaan, mereka bertanggung jawab,” katanya.
Ia mengaku, setelah ditemukan, Joseph langsung diambil oleh pihak Dinas Sosial Kota Surabaya untuk penanganan selanjutnya.
“Ia masih di Surabaya sekarang dia sudah berada di Dinsos Kota Surabaya,” katanya.
Kepala Dinsos Surabaya Anna Fajriatin menceritakan awalnya ia mendapat laporan dari Polsek Asemrowo pada 27 Februari 2023. Saat itu, Joseph ditemukan di dalam peti kemas selama 4 hari dan sulit diajak berkomunikasi.
“Ceritanya gak banyak, kami dapat kiriman dari teman-teman Asemrowo dari terminal peti kemas mengantar ke
Sumber : http://suarareformasi.com/cerita-joseph-odgj-yang-terjebak-7-hari-dalam-kontainer-dari-dobo-ke-surabaya-detail-447183