Langgur.Suara Reformasi.Com. Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun didampingi Kapolres Malra dan Dandim 1503/Tual membuka Musrenbang Kecamatan Manyeuw, Jumat (24/2/2023).
Kegiatan tersebut digelar di Kantor Kecamatan Manyeuw dengan melibatkan peserta perwakilan dari sembilan ohoi yang terdapat di kecamatan tersebut.
Bupati Thaher dalam sambutannya meminta agar penanggulangan kemiskinan ekstrim menjadi fokus perhatian.
“Hari ini, jumlah masyarakat yang tergolong sebagai masyarakat miskin ekstrim di Kabupaten Maluku Tenggara sebanyak 18.815 jiwa, berasal dari 11.815 kepala keluarga. Angka ini adalah gabungan dari tiga desil kemiskinan, yaitu penduduk yang termasuk dalam 30 persen KK dengan pendapatan paling rendah secara nasional,” tukas Hanubun.
“Karena datanya 30 persen, jadi kelihatan agak besar. Jika hitungannya desil satu maka jumlah KK sebanyak 4.379 KK,” imbuhnya.
Bupati Thaher juga menyampaikan, di Kecamatan Manyeuw, ada 725 KK yang tergolong kategori ektrim.
“Data sebaran per-ohoinya jelas, by name by address. Mereka inilah yang wajib mendapatkan intervensi di tahun 2023. Kepala Ohoi untuk memperhatikan hal ini,” ujar Thaher.
“Target RPJMN, 2024 kemiskinan ekstrim harus mencapai 0 persen. Artinya, dalam tahun 2023 ini semua penduduk yang tergolong kategori ekstrim, harus mendapat intervensi. Tim di tingkat kabupaten menyusun skenario penanganan, yang nantinya dipedomani sampai ke ohoi,” sambungnya.
Bupati Thaher menjelaskan, secara makro, upaya peningkatan kualitas hidup sekaligus mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Maluku Tenggara memperolah hasil yang sangat baik.
Hanubun bilang, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2022 naik menjadi 66,88, atau meningkat sebesar 0,55 poin dibanding IPM tahun 2021.
Sedangkan tingkat reruntuhan tahun 2022 berhasil diturunkan menjadi 21,19 persen, atau turun sebesar 1,54 persen dibanding reruntuhan Tahun 2021. (Ser)
Sumber : http://suarareformasi.com/bupati-malra-minta-kemiskinan-ekstrim-jadi-perhatian-detail-447063