Langgur .Suara Reformasi.Com Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Kei Besar Utara Timur sekaligus melakukan peletakan batu pertama di Gereja Reyamru pada, Sabtu (24/9/2022).
Kehadiran Bupati Hanubun Bersama Tokoh Besar umat katolik di Maluku Uskup MGR. Seno Ngutra Pr, Kapolres Malra, dan Anggota DPRD Provinsi Maluku.
Kehadiran Bupati Malra, Uskup MGR Seno Ngutra bersama rombongan di Ohoi Reyamru diawali dengan doa adat dan penyematan kain syal serta tarian adat dalam penyambutan tradisi tamu oleh orang Kei.
Menariknya, usai prosesi penyambutan Bupati Malra bersama Uskup MGR. Seno Ngutra di tandu disertai arak-arakan menuju lokasi pembangunan Gereja Reyamru.
Bupati Hanubun dalam sambutannya menegaskan, berbuat satu kebaikan pasti ada sesuatu yang tidak baik, berbuat baik pasti ada dan ujian, namun perlu menanamkan rasa optimisme yang terbaik dalam membangun rumah, sebagai ladang tantangan.
Hanubun mencontohkan, kemunafikan seperti Yudas tentu ada di mana-mana sehingga di tempat ini saya mengajak kita untuk mempertahankan niat baik ini, sehingga pada saat terbenamnya mataharj sakit ini, jika ada niat jelek maka akan tenggelam bersama matahari terbenamnya matahari, sehingga pembangunan gereja ini tidak terhalang lagi.
Lebih lanjut kata dia, Yudas merupakan sosok yang cukup terkenal karena pengkhianatan bagi seorang rasul Yesus, dan kisah ini tertuang dalam kitab Injil ” dia adalah salah seorang dari 12 orang yang Rasul atau menjual Yesus demi uang sebanyak 30 keping perak.
Selain itu, pandangan dalam era pemerintahan saat ini, proses pembangunan dalam infrastruktur umum di seluruh wilayah Kecamatan Kei besar sudah agak lumayan.
“Secara pelan-pelan kita akan membangun pulau Kei Besar biar setara dengan daerah lain,” cetus Bupati Hanubun.
“Untuk diketahui, pada tahun ini akan ada lagi pekerjaan jalan sepenjang 13 kilometer yang akan dikerjakan dari Ohoi Banda Ely ke Ohoi Reyamru sampai Elat dan proses tender sudah selesaj, sehingga sesuai target pembangunan jalan Kei Besar Utara Timur selesai pada tahun depan,” terang Bupati Hanubun.
Untuk itu, Hanubun meminta masyarakat agar jangan lagi menahan proses pembangunan yang ada dengan cara memalang atau Hawear/Sasi karena akan menghambat proses percepatan pembangunan di wilayah Kei Besar secara keseluruhan.
Di hadapan Uskup, Bupati Hanubun mengatakan jika ada masalah terkait pembangunan yang mengganjal, silakan cari bupatinya guna mencari solusi, jangan pasang sasi atau Hawear.
Hanubun bilang, proses pembangunan sarana ibadah akan dianggarakan dan semua anggaran bersumber dari APBD tahun 2023.(SR)
Sumber : http://suarareformasi.com/bupati-malra-menjadi-batu-pertama-gereja-st-yosep-reyamru-detail-444415