Langgur.Suara Reformasi.Com.– Dalam ajaran iman Katolik, jika seseorang di tahbiskan menjadi pastor, frater, suster dan bruder merupakan suatu kerinduan bagi orang tua, dan keluarga Katolik
Hal ini disampaikan Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun dalam sambutannya pada acara di atas Tahbisan Imammat sekaligus Misa Pertama Pastor Ricky Carol Yeuyanan yang berlangsung di Ohoi Bombay, Rabu (9/11/2022).
Pastor Ricky sebelumnya ditahbiskan oleh Monsenyur Hilarion Datus Lega yang berlangsung di gereja SANTO Stefanus Timika Papua, pada 16 Oktober lalu.
Hanubun mengatakan, dengan ditahbiskan Pastor Ricky di Ohoi Bombay ini telah memberikan kesuburan imamat, sehingga tetap terpelihara kesuburannya dan harapan besar akan karunia Tuhan, di Ohoi Bombay lebih khusus di tanah Kei ini.
Selain itu kata Hanubun, pentahbisan sendiri bagi umat Katolik, kebahagiaan dan kegembiraan luar biasa yang dirasakan bukan hanya orang tua, dari imam baru, melainkan juga semua keluarga dan dari berbagai latar belakang yang berbeda.
Hanubun bilang, kegiatan ini merupakan budaya yang sangat berharga, terutama pada orang Kei, sehingga budaya seperti ini sampai bertanggung jawab oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas kepentingan kepentingan sewaktu-waktu.
Lebih lanjut kata Hanubun, acara syukuran tahbisan imam hari ini merupakan sebuah bukti nyata bahwa masyarakat Bombay adalah masyarakat yang cerdas dan tidak mudah terprovokasi.
“Masyarakat Bombay harusnya bangga memiliki pribadi-pribadi yang lahir di Ohoi Bombay seperti selain Pastor Ricky ada juga Pastor Uluyanan,” ujarnya.
Pastor Uluyanan kata dia, pernah menduduki jabatan penting di Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) sebagai Sekertaris Eksekutif Hubungan Antar Agama yang dulunya sering layar kaca, begitu pula ide dan gagasannya yang brilian, tentang bagaimana merawat harmoni keragaman.
Hanubun mengatakan, jabatan yang ditempati Pastor Agus hanya ditempati oleh orang-orang pilihan saja di gereja Katolik dan memiliki wawasan yang luar biasa, dan ini modal penting yang dimiliki Ohoi Bombay.
“Tidak salah jika hari saya harapan jika Pastor Ricky dapat mengikuti jejak pendahulunya yakni Pastor Agus,” kata Hanubun.
Pentahbisan Pastor Ricky ini mengabil motto Immatnya “Sesuai Kehendakmu Tuhan”.
Dengan motto ini mengingat seluruh umat katolik tentang iman yang seutuhnya, yakni pasrah terhadap kehendak Tuhan.
Hanubun kembali menegaskan, suatu kepasrahan membutuhkan sebuah komitmen yang kuat akan kesetiaan dan kepatuhan dalam panggilan Tuhan, dan semoga harapan orang tua dan seluruh keluarga yang hadir kiranya Pastor Ricky tetap setia pada panggilan ini.
“Dalam menapaki kehidupan baru, akan selalu diperhadapkan pada hal yang baik untuk menghasilkan buah-buah yang baik, serta kasih dan suka cita serta damai sejahtera, kemurahan serta kesederhanaan, namun tentu saja membutukan pengorbanan,” papar Hanubun.
“Akhirnya atas nama pemerintah daerah dan berharap menjadi momen misa pertama ini pertanda persaudaraan dan solidaritas umat Ohoi Bombay yang lebih baik lagi,” harapnya.(SR)
Sumber : http://suarareformasi.com/bupati-malra-kepasrahan-adalah-komitmen-dalam-membentuk-iman-yang-kokoh-detail-445202