Diceritakan ttg terjadinya perbedaan pandangan antara Paulus dan Kefas (Petrus). Paulus memberitakan Injil bagi orang yang tidak bersunat, sementara Kefas memberitakan Injil bagi orang yang bersunat..
Namun suatu ketika, Paulus melihat ada kejanggalan pada sikap Petrus yang menurutnya tidak patut dicontoh. Karena itulah ketika Petrus pergi ke Antiokhia, Paulus degan tegas menentangnya.
Namun apa yang melahirkan pertentangan itu.. Sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus yaitu orang-orang Yahudi datang, Paulus melihat Petrus sedang makan sehidangan dengan saudara yang tidak bersunat. Namun, setelah rombongan Yakobus datang, Petrus malah mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena ia takut terhadap tanggapan saudara-saudara yang bersunat..
Bisa jadi, Petrus melakukan hal itu karena ia ingin menaati Taurat. Hukum memang melarang orang Yahudi makan bersama orang bukan Yahudi. Persoalannya, sebelumnya Petrus sudah setuju bahwa peraturan ini tidak diwajibkan bagi pengikut Yesus non-Yahudi.. Tampaknya ia berubah akibat para pengikut Yakobus.
Sikap Petrus menunjukkan tidak konsistensi karena ia masih menganggap orang yang tidak bersunat adalah orang yang tidak layak dan harus dijauhi. Sikap Petrus ini membuat Paulus harus menegurnya.
Orang-orang Yahudi yang lain pun turut berlaku munafik meniru Petrus. Salah satunya adalah Barnabas. Ia yang sudah terbiasa melayani mereka yang tidak bersunat, malah terseret dengan kemunafikan mereka..
---‐----------------------------------------
Sikap Petrus ini sering terlihat juga dalam kehidupan kita terutama dalam pelayanan. Kita terkadang masih terlalu munafik dan miskin integritas. Kata dan tindakan kita kerap berbeda. Misalnya, kita selalu membicarakan kasih, tetapi kita hanya mau melayani mereka yang kaya dan melupakan yang miskin. Jika memang demikian, maukah kita berubah?"Bisakah antara perkataan dan perbuatan itu sama? bisakah dalam pelayanan tidak ada perbedaan?
Minggu ini oleh LPJ GPM semua pembritaan dibingkai dalam tema mingguan "Menghargai dan Menerima Perbedaan"..
Tema ini mengingatkan kepada kita bahwa bukan perkara mudah untuk menjaga dan merawat sebuah keutuhan ditengah realitas hidup yg berbeda..Perbedaan sllu terjadi dalam kehidupan kita, baik dalam kehidupan keluarga, persekutuan gereja maupun bermasyarakat..Perbedaan sllu ditonjolkan, terus dipersoalkan bahkan terus diperdebatkan..
Seharusnya kita sadar bahwa perbedaan itu adalah sebuah anugrah..Sebuah fakta kehidupan yg diciptakan Tuhan bagi kita..Perbedaan tidak dapat dihindari dalam seluruh aspek kehidupan kita..Perbedaan tidak perlu dipertentangkan, karena dari setiap keperbedaan itu, kita terus belajar untuk menghargai dan menerimanya sebagai kekayaan demi mewujudkan keharmonisan dalam suatu persekutuan hidup keluarga Allah..Kita mesti berusaha menerima siapapun sesama kita dan apapun latar belakang hidupnya untuk saling menghargai dan menghormati satu dengan yg lain..Memang untuk melakukannya bukan hal yg mudah, karena tantangan akan terus dihadapi ketika perbedaan dipertentangkan sehingga bisa saja dipakai oleh siapa saja dengan tujuan dan maksud tertentu demi kepentingan mereka..
Pengalaman Paulus dan Petrus membuat kita belajar untuk mengelola perbedaan menjadi kekayaan dan kekuatan..Karena itu kita harus konsisten dengan melakukan apa yg kita katakan, supaya tidak terjadi pengkianatan di dalamnya..Bukan saja dalam kehidupan keluarga,tetapi lebih penting dalam kehidupan persekutuan..Hal demikian penting dalam panggilan pelayanan dan kesaksian kita kepada semua orang ttg kehidupan kita sebagai anak anank Tuhan..
Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa untuk menjaga keutuhan hidup ditengah keperbedaan yg ada maka pentingnya kita meminta hikmat Tuhan agar menguatkan dan memampukan kita agar dapat mewujudkan sikap hidup saling menghargai dan menerima satu dengan yg lainnya, baik itu sebagai suami istri, orang tua dan anak, pelayan dan umat bahkan pemimpin dan masyarakat..Sehingga kerinduan untuk menikmati kehidupan persekutuan yg diberkati Tuhan sllu terwujud sebagai wujud cinta kasih dan anugrahNya bagi kita..Mari kita terus menghargai dan menerima perbedaan yg ada , karena dengan demikian, hidup kita jauh dari kemunafikkan..Berusahalah sllu untuk berkata jujur dan melakukan yang benar..Perbedaan ada bukan untuk menghancurkan melainkan untuk mempersatukan umat Tuhan.
Slmt hari minggu..slmt berkebaktian..Tuhan Yesus sllu berkati bapa dan ibu serta basudara semua..Shalom🙏☺️
Sumber : http://suarareformasi.com/bagian-firman-tuhan-hari-ini-lpj-gpm-galatia-2-11-14-detail-449410