,diceritakan bahwa ketika Paulus menulis surat kepada Timotius, pemerintahan Romawi berada di tangan kaisar Nero yang terkenal dengan kebengisannya..Pada masa itu, tidak sedikit pengikut Kristus yang dibantai, dibakar, atau dijadikan mangsa binatang buas..Nero bahkan mengkambinghitamkan mereka ketika kebakaran melalap habis kota Roma..Untuk raja yang demikian, Paulus meminta umat berdoa..Ia mendorong Timotius menggerakan jemaat untuk menaikan permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur..Semua itu dipanjatkan bukan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk semua orang dan para pemimpin..Alasannya agar jemaat di Efesus dapat hidup tentram dalam kesalehan dan kehormatan..Denfan mendoakan, umat Allah sesungguhnya sedang mewujudkan kepedulian dan kesaksian yang baik..Selain itu berdoa dianggap baik dan merupakan kesaksian yang berkenan kepada Allah..
Paulus menegaskan bahwa untuk alasan yang sama itulah ia ditetapkan sebagai pemberita dan rasul
Doa syafaat biasanya menjadi salah satu bagian dan suatu acara kebaktian..
Setiap kebaktian minggu bahkan kebaktian kebaktian lainnya, kita berdoa untuk bangsa dan para pemimpin kita. Kita mendoakan agar bangsa ini aman sejahtera dan terbebas dari segala angkara murka. Kita mendoakan agar para pemimpin diberi hikmat dan kebijaksanaan untuk memimpin bangsa. Namun, benarkah kita menghayati apa yang kita ucapkan dalam doa tersebut?
Paulus berpesan agar Timotius menaikkan doa syukur dan syafaat untuk semua orang, termasuk para raja dan pembesar-pembesarnya. Hal itu bukan semata-mata agar umat dapat hidup tenteram, melainkan agar umat dapat hidup dalam kesalehan dan kehormatan. Artinya, bukan hanya para pemimpin yang harus hidup baik dalam menjalankan pemerintahan, umat pun sebagai warga negara harus hidup dalam kesalehan dan kehormatan. Dengan demikian, ada keserasian. Para pemimpin dan warganya sama-sama hidup baik dan bertanggung jawab. Perjuangan untuk kesejahteraan bangsa adalah panggilan bersama.
Doa agar para pemimpin jujur, bertanggung jawab, dan tidak korupsi, seharusnya adalah doa mengenai diri kita juga. Jika kita berharap pemerintahan yang jujur dan bersih, kita seharusnya juga menaati peraturan yang telah ditetapkan. Kita seharusnya tidak mencari "kemudahan" dengan cara tidak jujur, untuk menyelesaikan suatu urusan. Ingatlah bahwa mendoakan pemimpin berarti siap mendukung mereka dalam kesalehan dan kehormatan.
Doa mengandung konsekuensi berupa tindakan nyata yang sejalan dengan doa itu."
Slmt beraktivitas..Tuhan Yesus berkati bp dan ibu serta basudara semua..Shalom🙏☺️
Sumber : http://suarareformasi.com/bagian-firman-tuhan-hari-ini-lpj-gpm-1-timotius-2-1-7-detail-449097