Bagian firman Tuhan hari ini menggambarkan ttg kebahagiaan sebagai keadaan yg dimiliki oleh seseorang karena hidupnya sebagai orang benar yang bersih kelakuannya..Orang benar dalam pengertian pengamsal adalah orang yg bersikap tulus dan memperlakukan orang lain dengan adil, dan jujur, khususnya bagi mereka yg miskin atau kurang beruntung..Pengamsal juga menghubungkan kebahagiaan tersebut dengan keturunan..Hal ini memberi arti bahwa kebahagiaan menjadi suatu keadaan yg dapat dirasakan oleh orang banyak dalam kurun waktu yg panjang atau kekal atau disebut juga kebahagiaan sejati..Pengamsal lalu mengajak orang percaya untuk tidak mencari kebahagiaan yg semu atau yg bersifat sementara melalui anggur,minuman keras (ayat 1),kekuasaan atau jabatan,(3) sikap mengagungkan diri sendiri ( ayat 6), tidak perlu bekerja keras (ayat 4) dll..Kondisi hidup saat ini tidaklah mudah..Ketika badai covid sudah berangsur angsur membaik,namun kestabilan pada aspek ekonomi menurun..Adanya kesulitan pemenuhan beberapa kebutuhan pokok karena harganya melonjak naik, sehingga tidak seimbang dengan pendapatan bahkan berhadapan dengan tuntutan kebutuhan hidup yg juga semakin meningkat..Akhirnya cara cara instan pun menjadi pilihan dalam menjawab kesulitan hidup yg ada..Namun apakah hal ini dibenarkan dalam kehidupan kekristenan kita?..Hadapilah kondisi demikian dengan tetap bersyukur..Sebab mungkin ada org lain yg lebih menderita dan sementara berjuang keluar dari penderitaan itu, atau ada juga org lain yg mau berbagi dengan org sekalipun ia berkekurangan..
Firman Tuhan menyapa dan mengingatkan kita bahwa cara yg mesti kita lakukan agar supaya kita kedapatan hidup benar dan bersih kelakuan kita adalah dengan selalu bergaul akrab dengan Firman Tuhan..
Karena ketika kita semua ‘tinggal’ dalam firman-Nya, kuasa firman itu akan bekerja secara dahsyat: mengajar, menegur, memperbaiki dan mendidik, sehingga karakter hidup kita makin diperbaharui dari hari ke sehari, kepekaan rohani kita pun semakin bertambah-tambah sehingga panca indera kita pun semakin terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat .. Tinggal di dalam firman berarti menjadi pelaku firman. Orang yang taat melakukan firman Tuhan bisa dipastikan memiliki kelakuan yang bersih. Kita bisa memilki Integritas hidup yg baik.. Orang yang memiliki integritas berarti memiliki kualitas hidup yang baik, jasmani dan rohani. Secara Alkitabiah orang yang berintegritas memiliki hati yang takut akan Tuhan, menghormati Tuhan, memihak kepada kebenaran dan tidak berkompromi dengan dosa. Orang yang berintegritas berarti orang yang tidak plin plan dalam perkataan dan perbuatan (bisa dipercaya). Bukti nyata integritas seseorang adalah mengerjakan segala sesuatu dengan kualitas yang terbaik, bukan ala kadarnya. “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga” (Pengkhotbah 9:10), dan “apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3:23).
Tidak ada kata rugi bagi setiap orang yang melakukan firman Tuhan, berkelakuan bersih atau punya integritas, sebab Tuhan menyediakan upah bagi kita yaitu hidup kita akan berbahagia dan diberkati, bahkan berkat itu akan turun sampai ke anak cucu kita..Daud berkata, “Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti” Selamat beraktivitas..Tuhan Yesus selalu jaga..lindungi dan berkati setiap langkah..rencana dan keputusan kita hari ini..Shalom🙏☺️