Ambon.Suara Reformasi.Com.Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data jumlah orang miskin di Maluku bertambah menjadi 296,66 ribu orang atau bertambah 6,09 ribu orang pada September 2022.
Ironisnya, ini menjadi hal yang bertentangan dengan apa yang selama ini digaungkan Gubernur Murad Ismail dalam berbagai kesempatan dengan menyatakan jumlah kemiskinan di Maluku turun signifikan.
Apalagi menjelang masa akhir jabatan yang hanya tersisa hitungan bulan tentunya ini menjadi bumerang bagi langkah ke depan.
Terhadap hal tersebut, Wakil Ketua Komisi I DPRD Maluku Jantje Wenno kepada awak media, Kamis (19/1/2023) mengatakan, naiknya angka kemiskinan menjadi pukulan telak di penghujung masa jabatan Murad-Orno.
“Saya pikir ini sebuah pukulan telak di akhir masa jabatan, imbasnya mungkin saja menurunkan pamor pasangan gubernur dan wakil gubernur,” kata Wenno.
Menurut politisi Perindo tersebut, apa yang disampaikan gubernur, ternyata kontradiktif dengan fakta yang terjadi, meski jumlah kecil penurunan angka kemiskinan namun sering digaungkan dimana-mana, ini memukul telak.
“Bisa dibilang selama ini pemerintah tidak pernah menggelontorkan anggaran hingga menyentuh kantong-kantong misi,” Sebutnya.
Lebih lanjut, calon calon Wali Kota Ambon tersebut menyatakan, jika anggaran itu lebih banyak dikucurkan ke kantong-kantong kemisikinan, maka otomatis angka kemiskinannya menurun bukan malah melonjak.
“Seharusnya ini menjadi perhatian Pemerintah Daerah Maluku, agar segera diatasi. Jika tidak, rilis data BPS beberapa bulan kemudian pasti angkanya bisa melejit dan memukul pukulan pukulan Pak Murad Ismail dan Barnabas Orno,” lanjut Wenno. (SR)
Sumber : http://suarareformasi.com/angka-kemiskinan-maluku-melonjak-jantje-wenno-pukulan-telak-di-periode-akhir-detail-446445