Ambon.Suara ReformasiCom.Aliansi KPK desak balai sungai dan wilayah perairan provinsi Maluku agar melakukan pengajian secara ekologis , bahwa proyek yang kemudian dibangun di negeri lahat di air manis dan di kampung Baru adalah satu tempat
Dahurul sebagai korlap dalam aksi nya mendesak pihak balai sungai yang selama ini mengalami rentan terjadinya kerusakan yang sangat parah yang terjadi di daerah laha.aksinya di depan kantor BWS provinsi Maluku,kamis 6 juli2023-
terjadi nya kerusakan talud penahan ombak di daerah laha mengakibatkan kerusakan pada bahu jalan , kami aliansi KPK melakukan aksi di depan kantor balai sungai untuk menyampaikan kepada pihak balai di agar segera di bangun kembali agar bisa menahan arus ombak. Ujarnya
Lanjut: proyek tersebut juga di bangun sejak tahun 2012 rusak kembali kemudian di bangun kembali. pembangunan talud belum lama di bangun sudah terjadi kerusakan yang sangat parah.
Yang kami inginkan adalah bahwa proyek yang dibangun di daerah laha ,merupakan bangunan talud yang seharusnya kuat dan kokoh kata korlap (2) sahurul
Kata sahurul juga Mereka sudah mendatangi lokasi ,kemudian melakukan wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat yang tidak merasa puas.
Untuk proyek yang dibangun itu dari 2018 nah 2018 itu proyek yang dibangun oleh balai sungai.
Sangat amburadul , masyarakat juga merasa resa apa-apa yang di kerjakan pihak balai sungai.pembangunan yang di bangun hanya sekedar di kerjakan saja kata sahurul pada saat di wawancarai media ini , dan proyek tersebut menjadi tanggung jawab pihak balai sungai dan perairan wilayah Maluku badan Maluku Utara dalam hal ini adalah balai sungai tudinya
Sahurul Juga meminta Balai sungai Maluku agar bisa memberikan kajian ekologisnya terkait pelaksanaan proyek tersebut sehingga tidak terjadi korupsi , pembangunan yang seperti ini tidak bisa di biarkan ujarnya ,juga menolak bahwa apa yang sudah diskusikan harus berjalan dengan baik . Guna mengingat pedoman keputusan kementerian nomor 1 .2021 dan no 1 . 20 23 tentang irigasi kata korlap
Sambung: mereka juga mendesak kementerian pekerjaan umum dan dinas perumahan rakyat republik Indonesia untuk segera mencopot marvan Ranla Ibnu copot dari jabatannya selaku kepala balai wilayah sungai provinsi Maluku, karena gagal dalam melaksanakan fungsi dan tanggung jawab nya selaku kepala BWS. Maluku.
Lanjut: Kepala BWS juga selama ini tidak pernah terbuka terkait apa yang terjadi di dalam instansi BWS tersebut, karena banyak permasalahan yang banyak meresahkan masyarakat laha dan sekitarnya. sala satu bukti besar proyek takut penahan obak .
Disebabkan dengan tidak keterbukaan BWS sehingga bisa terjadi dampak yang seperti ini mereka juga mendesak kejaksaan tinggi Maluku Dan Kapolda Maluku Untuk segera melakukan pemeriksaan terkait proyek talud penahan ombak yang tidak sesuai dengan perencanaan, dan ada beberapa titik yang di sampaikan aliansi KPK terkait proyek yang tidak sesuai di beberapa daerah, yakni kampung air manis, kampung Baru negeri laha dan teluk Ambon provinsi Maluku. Pungkas nya tutup.(Ser)
Sumber : http://suarareformasi.com/aliansi-kpk-desak-balai-sungai-bangun-proyek-air-manis-kampung-b-detail-449062