Ambon.Suara Reformasi.Com. Akun media sosial Facebook dengan nama samaran Prihatin, sering kali mengomentari kebijakan yang dibuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, termasuk mengkritik kebijakan Gubernur Maluku, Murad Ismail (MI) selama memimpin provinsi ini.
Hal ini dikarenakan akun Facebook tersebut merupakan salah satu akun Facebook yang bersifat "oposisi", baik itu untuk Murad Ismail (MI) sebagai pribadi, maupun sebagai Gubernur Maluku.
Tetapi, untuk masalah yang akan terjadi nanti akan menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, akun Prihatin kali ini terkesan "mendukung" keputusan yang akan dilakukan orang satu di provinsi ini, apabila Tim Penyeleksi Akhir (TPA) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memutuskan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Maluku, Hadi Sulaiman Provinsi sebagai orang nomor tiga pegawai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku tersebut.
Bentuk "Dukungan" disampaikan melalui akun Facebook Prihatin ketika mengomentasi status salah satu akun samaran bernama Kaskadu Morea.
"Pj Bupati Maluku Tengah : MAT MARASABESSY dan SEKDA Provinsi Maluku : HADI SULAIMAN.. Sadli ilang (hilang) jalan.." ciut akun Facebook bernama samaran Kaskadu Morea pada pekan kemarin.
"Wajar kalau Hadi yang jadi Sekda, karena berjasa bikin MI emosi untuk maju ke pilgub ternyata kasih duduk bintang 2 menghadap tiang bisa jadi promosi jabatan," balas akun Facebook Prihatin, pekan kemarin.
"Prihatin Kalo (kalau) Hadi su (sudah) jadi sekda,lalu MI abis (habis) masa jabatan.. Hadi kasi duduk MI pas di tiang bendera...biar kanal (kena) panas," kata akun Facebook, Kaskadu Morea, membalas komentar akun Prihatin.
Tentu apa yang tersedia dari komentar akun Facebook Prihatin dan Kaskadu Morea ini, merupakan flash back ke beberapa tahun lalu, dimana saat MI Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri, ketika menghadiri salah satu tempat penting di Lapangan Merdeka Ambon, Murad Ismail tempat duduk bukan pada baris pertama bersama dengan Gubernur Maluku saat itu, Said Assagaff, melainkan diberikan tempat duduk dibarisan kedua, sejajar dengan tingkat Anggota DPRD maupun Kepala Organisasi Perangkat Daerah.
Saat itu yang menjadi penanggung jawab terhadap penempatan kursi dan nama pejabat yang akan menduduki kursi tersebut adalah Kepala BPSDM Provinsi Maluku, Hadi Sulaiman, yang kala itu memiliki sebagai Kepala Biro Umum dan Protokoler Setda Maluku.
hal tersebut, salah satu praktisi hukum di Maluku, Ronny Samloy menilai, kalimat yang dilontarkan akun Facebook bernama samaran Prihatin merupakan kalimat dukungan dalam bentuk sindiran.
"Ade (wartawan), itu kalimat dukungan yang bersifat sindiran," kata pria yang juga merupakan salah satu wartawan senior di daerah ini, kepada media ini, Minggu (9/4/2022) di Ambon.
Menurutnya, apa yang disampaikan di akun Facebook tersebut, bertujuan untuk menggugah mata Gubernur Maluku, Murad Ismail agar untuk mempertimbangkan kembali, apakah pantas Hadi Sulaiman memutuskan sebagai Sekda Provinsi Maluku nantinya.
"Kalimat itu sindiran, tujuan agar Gubernur Maluku, mempertimbangkan secara mendalam, apakah pantas tidak Hadi Sulaiman memutuskan ataukah memutuskan sebagai Sekda Provinsi Maluku, karena jabatan itu adalah dapur administrasi Pemprov Maluku," (*)
Sumber : http://suarareformasi.com/akun-facebook-prihatin-dukung-murad-putuskan-hadi-sulaiman-jadi-sekda-maluku-detail-444040