Ambon, Suara Reformasi.Com - Sekitar 400 lebih warga ke empat Negeri Adat hubungan gandong, Boy, Aboru, Kariu dan Hualoi, (BAKH), Rabu (9/2), menduduki kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku dengan melakukan demo menuntut Pemerintah Daerah Provinsi Maluku, DPRD dan aparat keamanan segera menyelesaikan persoalan penyerangan, pembakaran, dan penganiyayan dilakukan masyarakat Negeri Pelau dan Dusun Ori terhadap Negeri Adat Kariu, yang puncaknya
tanggal 26 Januari 2022.
Ketua DPRD Propinsi Maluku, Drs, Lucky Wattimury, pada kesempatan itu mengatakan,saya mengucapkan terimah kasih karna basudara semua dari Boy, Aboru, Kariu dan Hualoi (BAKH) suda bisa menyampaikan aspirasi sesuai dengan jalurnya, datang di lembaga yang punya kewenangan mengambil kebijakan.
" Kami dan teman-teman di DPRD Provinsi Maluku mendapat surat kemarin bahwa hari ini masyarakat dari gandong BAKH menyampaikan aspirasi dengan melakukan demo maka kita hari tunggu kehadiran saudara-saudari yang datang dengan aspirasi, ternyata basudara semua sudah menyampaikan aspirasi secara benar dan semua aspirasi kami telah mendengar dan mengetahui semua, kami mencatat, tapi paling utama adalah pemulangan basudara Kariu dari Aboru ke negeri Kariu, dan pendirian pos keamanan secara permanen, pembanguna rumah yang rusak akibat konflik, pendekatan hukum kami sudah dengar dan menerima untuk ditindak lanjuti sesuai kalur ,"jelas Wattimury.
Menurutnya, kami telah mengambil langka telah bertemu Kapolda Maluku dan Pangdam XVI Pattimura telah membicarakan pengaman di Negeri Kariu dan salah satu keputusan adalah membangun Pos Keamanan secara permanen di perbatasan Negeri Kariu dengan Pelau dan Kariu dusun Ori, saya kemarin suda berkoordinasi dengan Kapolda bagaimana orang Kariu yang ada di Aboru kembali ke Kariu.
"Kita mengambil langka secara dini agar bulan maret tahun 2022 basudara Kariu suda boleh kembali ke negeri Kariu, dengan demikian sudara-sudara hal-hal suda disampaikan tapi ada suda kita ambil langka dan kita awasi sebagai dewan tapi juga segera kita koordinasi dan berjuang apa yang disampikan lewat aspirasi," jelasnya.
Lebih lanjut jelas Wattimury, yakinlah bahwa masyarakat Kariu tidak sendirian, kalau ada Boy, ada Aboru, ada Hualoi maka DPRD Provinsi Maluku ada bersama teman-teman semua, dan kami mengatur waktu minggu depan kami akan turun di masyarakat Kariu di Aboru untuk melihat secara langsung khusus kondisi masyarakat dengan mengambil langka seperti apa.
"Kami juga berterimah kasih pada pejabat Raja Negeri Kariu sudah ada, dan tadi melakukan pertemuan dengan Kapolda Maluku, hadir juga Pendeta jemaat Kariu, Raja Negeri Aboru, kita ikuti informasi secara terus karna itu esok setelah pertemuan tadi Pendeta dan Raja Negeri Kariu pulang ke Aboru dan saat kembali ke Ambon nanti kami akan bertemu dengan mereka, kami ikuti seluruh proses dan saya ucapkan terimah kita saling mendukung, saling membantu dan saling menjaga satu sama lain sehingga upaya dari BAKH untuk bersama kita mengembalikan masyarakat Kariu ke negeri Kariu dilakukan dengan sebaik-baiknya,"jelas Wattimury.(SR01).
Sumber : http://suarareformasi.com/aksi-masyarakat-bakh-diterima-ketua-dprd-maluku-detail-440823